MODEL-MODEL PEMBELAJARAN

 Model Discovery Learning

Model pembelajaran penyingkapan/penemuan (Discovery/Inquiry Learning) adalah memahami konsep, arti, dan hubungan melalui proses intuitif untuk akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan.

Photo by Tima Miroshnichenko from Pexels

Sintak model Discovery Learning:

Pemberian rangsangan (stimulation). Guru mengajukan pertanyaan, menganjurkan membaca buku dan kegiatan lainnya, supaya peserta didik menimbulkan kebingungan dan keinginan untuk menyelidiki sendiri.

Pernyataan/Identifikasi masalah (problem statement). Peserta didik melakukan identifikasi dan membuat hipotesis.

Pengumpulan data (data collection). Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan. mengumpulkan (collection) berbagai informasi yang relevan melalui membaca literatur, mengamati objek, wawancara dengan nara sumber, melakukan uji coba sendiri dan sebagainya.

Pengolahan data (data processing). Semua informasi hasil bacaan, wawancara, observasi, dan sebagainya, semuanya diolah, diacak, diklasifikasikan, atau ditabulasi.

Pembuktian (verification). Peserta didik melakukan pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis dengan temuan alternatif, dihubungkan dengan hasil pengolahan data.

Menarik simpulan/generalisasi (generalization). Proses menarik sebuah kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang sama, dengan memperhatikan hasil verifikasi.

Model Pembelajaran Inkuiri

Model pembelajaran inkuiri merupakan kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan peserta didik untuk mencari dan menyelidiki sesuatu secara sistematis kritis dan logis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri temuannya.

Sintak/tahap model inkuiri meliputi:

  • Orientasi masalah;
  • Pengumpulan data dan verifikasi;
  • Pengumpulan data melalui eksperimen;
  • Pengorganisasian dan formulasi eksplanasi; dan
  • Analisis proses inkuiri.
  • Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
  • Model pembelajaran berbasis masalah merupakan pembelajaran yang menggunakan berbagai kemampuan berpikir dari peserta didik secara individu maupun kelompok serta lingkungan nyata untuk mengatasi permasalahan sehingga bermakna, relevan, dan kontekstual (Tan Onn Seng, 2000).

Sintak model Problem-based Learning menurut Arends (2012) yaitu:

  • Orientasi peserta didik pada masalah;
  • Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar;
  • Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok;
  • Mengembangkan dan menyajikan hasil karya; dan
  • Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.

Model Project Based Learning

Model Project-based Learning adalah model pembelajaran yang melibatkan keaktifan peserta didik dalam memecahkan masalah, dilakukan secara berkelompok/mandiri melalui tahapan ilmiah dengan batasan waktu tertentu yang dituangkan dalam sebuah produk untuk selanjutnya dipresentasikan kepada orang lain.

Sintak model Project-based Learning yaitu:

  • Pertanyaan Mendasar
  • Mendesain Perencanaan Produk
  • Menyusun Jadwal Pembuatan
  • Memonitor Keaktifan dan Perkembangan Proyek
  • Menguji Hasil
  • Evaluasi Pengalaman Belajar

Stimulasi pertanyaan dalam pembelajaran berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi atau HOTS untuk mendorong memunculkan pikiran-pikiran orisinal peserta didik, pertanyaan-pertanyaan tersebut mencakup:

  • Pertanyaan untuk memfokuskan perhatian atau kajian untuk diperdalam;
  • Pertanyaan untuk mendorong peserta didik berpikir menemukan alasan atau mengambil posisi pendapat;
  • Pertanyaan untuk mengklarifikasi suatu konsep dengan arah bisa merumuskan definisi yang jelas lewat memperbandingkan, menghubungkan, dan mencari perbedaan atas konsep-konsep yang ada;
  • Pertanyaan untuk mendorong munculnya gagasan-gagasan yang kreatif dan alternatif lewat imajinasi;
  • Pertanyaan untuk mendorong peserta didik mencari data dan fakta pendukung serta bukti-bukti untuk mengambil keputusan atau posisi;
  • Pertanyaan untuk mendorong peserta didik mengembangkan pikiran lebih jauh dan lebih mendalam, dengan mencoba mengaplikasikan sesuatu informasi pada berbagai kasus dan kondisi yang berbeda-beda, sehingga memiliki lebih banyak argumentasi;
  • Pertanyaan untuk mengembangkan kemampuan mengaplikasikan aturan atau teori yang lebih umum pada kasus yang tengah dikaji.

No comments:

Daftar Tulisan

Tips Tidak Lelah Bekerja Untuk Guru Saat Tugas Bertumpuk, dari Kasudin Jakarta Barat Wilayah 2

Sahabat Rumah Belajar Akhirnya, setelah beberapa kali tertunda, kesempatan untuk bertemu Bunda Subaedah, S.E. M.Si Kepala Suku Dinas Pendidi...